Telaah Sastra dari Perspektif Residual-Dominan-Emergen Prodi Sastra Inggris

FBS Unesa bekerja sama dengan HISKI Komisariat Unesa dan FOLILACS (Forum on Literature and Language and Cultural Studies) mengadakan webinar teori-teori sastra kritis seri#4 yang bertajuk “Telaah Sastra dari Perspektif Residual-Dominan-Emergen dari Raymond Williams” pada hari Jumat, 26 Mei 2023.
Webinar tersebut menghadirkan narasumber dari Universitas Indonesia yakni Prof. Manneke Budiman, Ph.D.
Kegiatan tersebut dimulai dengann sambutan dari Bapak Koordinator Prodi Sastra Inggris sekaligus ketua HISKI Komisariat Unesa, Dr. Ali Mustofa, S.S, M.Pd. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Bapak Syafi'ul Anam, Ph.D. yang juga sekaligus membuka acara.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 148 orang yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan pemerhati kebudayaan di seluruh Indonesia. Dalam acara ini, peserta dan pemateri berinteraksi secara interaktif serta antusias sehingga alur transfer pengetahuan dapat berlangsung dengan maksimal. Sejauh ini terekam, 10 orang penanya yang terlibat aktif dalam sesi tanya jawab.
Prof. Manneke Budiman, Ph.D. menyampaikan tentang bagaimana emergen dan residual menjadi bagian dari budaya. Emergen merupakan budaya yang pada akhirnya diterima dan difasilitasi dalam bentuk sosialisasi dan promosi-promosi oleh para penguasa ideologi. Sedangkan bagi yang residual, budaya tersebut akan dibiarkan lalu pada akhirnya akan mati dengan sendirinya. Tanpa disadari, budaya residual adalah bagian tak terpisahkan dari budaya kontemporer.
Demikian ulasan untuk kegiatan webinar teori-teori sastra kritis seri#4.
Share It On: