Sosialisasi dan Workshop Pembuatan Ecoprint Eceng Gondok Oleh Tim PKM-PM FBS Unesa

Lima Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang tergabung dalam Tim PKM – PM (Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat) Naraswara memberikan pelatihan ecoprinting eceng gondok pada ibu – ibu PKK RT 005, RW 001, Kebraon Surabaya. Pelatihan dalam rangka Pengabdian Masyarakat (Abdimas) Kampus Unesa ini dimulai tanggal 11 Juli.
Tim PKM – PM Naraswara ini diketuai Annisatul Maghfiroh, Catherine Morgan, Linda Srinita Maa ketiganya mahasiswa S1 Sastra Inggris semester III, Pramudika Putra Dwi Setya mahasiswa S1 Desain Komunikasi Visual Semester III dan Rafi Sirajuddin Ahmad mahasiswa S1 Pendidikan Seni Rupa, dengan dosen pembimbing Arik Susanti SPd MPd.
Menurut Bu Arik–sapaan akrab Arik Susanti, PKM – PM ini merupakan Program Nasional yang dilaksanakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa). Awalnya, para mahasiswa membuat membuat proposal yang ditujukan kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) melalui Belmawa melakukan berbagai hal untuk menumbuhkembangkan inovasi dan kreativitas mahasiswa di Indonesia. Setelah proposal disetujui Dirjen Diktiristek) maka otomatis akan mendapatkan pendanaan.
Namun, jelas Bu Arik, sebelum terjun langsung para mahasiswa ini melakukan survei awal bahwa eceng gondok ini merupakan hama dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Sehingga Tim PKM – PM membuat proposal untuk pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan dasar ecoprint, untuk memberdayakan ibu – ibu PKK di Kelurahan Kebraon.
“Kegiatan diawali dengan Pretest, apakah para ibu PKK ini pernah melakukan kegiatan ecoprint dengan bahan dasar eceng gondok dan ternyata tidak pernah. Usai pretest dilanjutkan sosialisasi dan workshop ecoprint berbahan dasar eceng gondok untuk menumbuhkan home creative industri kelompok PKK Kelurahan Kebraon, Kota Surabaya,” papar Bu Arik.
Bu Arik juga menjelaskan, sosialisasi ini bertujuan memberikan arahan kepada ibu – ibu PKK bahwa langkah pembuatan ecoprint berbahan dasar eceng gondok itu seperti ini. Setelah sosialisasi dilanjutkan dengan workshop yang dilakukan secara berkelompok, satu kelompok terdiri dari dua orang dan ada 10 peserta maka ada lima kelompok, pada workshop ini semua peralatan dan bahan – bahan yang dibutuhkan telah disediakan para mahasiswa.
Diharapkan Bisa Memproduksi, Memasarkan secara Online dan Membuat UMKM
Sementara itu, Ketua Tim PKM – PM Naraswara, Annisatul Maghfiroh yang didampingi salah satu anggotanya, Rafi Sirajuddin Ahmad menambahkan, selain mengajarkan membuat kain batik ecoprint dari bahan dasar eceng gondok, timnya juga mengajarkan cara pembuatan tas atau pola baju sederhana seperti outer dari bahan kain batik ecoprint eceng gondok, agar ketika dijual ada nilai tambahnya.
“Sehingga kain batik ecoprint berbahan dasar eceng gondok ini ketika dijual melalui marketplace, menjadi tas atau outer ini mempunyai nilai tambah. Kami juga ingin bisa meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Diharapkan, setelah ibu – ibu PKK ini bisa membuat kain batik ecoprint dari bahan dasar eceng gondok dan tas atau outer, maka bisa menambah soft skill para ibu, juga bisa menambah income keluarga,” harap Annisa yang diamini Rafi yang mendampingi saat ditemui.
Tidak hanya memberikan edukasi pada produksi kain batik berbahan dasar eceng gondok. Annisa bersama Tim PKM – PM juga membantu pemasarannya secara online di marketplace. Diantaranya, mengajarkan photoshop yakni bagaimana membuat tampilan produksi kain ecoprintnya menjadi sangat menarik pada tampilan foto yang sangat bagus untuk diuploud untuk dipasarkan di marketplace atau media sosial seperti IG. Sehingga ke depannya para ibu ini bisa berjualan secara online secara mandiri. Dan keberlanjutan dari kegiatan ini ibu – ibu PKK ini bisa membuat UMKM baru.
“Kami juga akann membuat kepengurusan dari hasil pembuatan kain batik ecoprint ini. Sehingga ada yang spesialisasi membuat memproduksi, ada yang spesialisasi membuat dokumentasi foto yang bagus dan menguploud di marketplace dan media sosial, serta memantau bila ada pembeli, dan yang mengurusi pengiriman pesanan pembeli,” jelas gadis manis asal Kota Madiun ini.
Share It On: