JBSD Datangkan Bupati Magetan Bedah Buku sekaligus Kuliah Tamu Peningkatan Berliterasi

Universitas Negeri Surabaya, Fakultas Bahasa dan Seni Unesa, Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah menggelar acara pada Rabu, 15 Februari 2023. Acara ini bertemakan “Bedah Buku dan Kuliah Tamu” yang diadakan di Auditorium T14.
Acara ini mendatangkan narasumber yang hebat yaitu Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto. Tidak hanya itu narasumber hebat lainya juga didatangkan. Dari Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Dr. Umi Kulsum, M.Hum., sebagai pembedah pertama, lalu ada Redaktur Majalah Panjebar Semangat yaitu Bapak Kukuh Setyo Wibowo sebagai pembedah kedua, dan Prof. Dr. Udjang Pairin, M.Pd., sebagai pembedah ketiga.
Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Bapak Syafi’ul Anam, Ph.D., para dosen dari Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah, serta mahasiswa aktif angkatan 2021 dan 2022 dari Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah juga turut menghadiri acara tersebut.
Pada acara tersebut Bapak Octo Andriyanto, S.Pd. M.Pd., bertugas menjadi moderatornya, beliau juga merupakan dosen dari Jurusan Bahasa dan Sastra Daerah. “Antuk Amanah Bupati Magetan” dan “Dalane Uripku” merupakan buku karya dari Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto yang dibedah pada kuliah umum tersebut.
Bapak Syafi’ul Anam, Ph.D., mengatakan dalam sambutannya acara bedah buku sekaligus kuliah tamu ini mengajak para mahasiswa untuk meningkatkan minat terhadap menulis literasi ilmiah sekaligus literasi non ilmiah sebagai bentuk pengembangan budaya literasi.
Dr. Drs. Suprawoto, juga mengatakan mau setinggi dan sepandai apapun orang itu, jika ia tidak menulis, maka hilanglah ia dalam masyarakat dan dari sejarah, menulis adalah bekerja untuk keabadian. Dalam penjelasannya ajakan tersebut dapat diartikan orang yang selama ini menulis akan dikenang abadi oleh pembacanya.
Mengulas sedikit mengenai buku “Antuk Amanah Bupati Magetan” karya Bapak Bupati, lahirnya buku tersebut berawal ketika beliau pada masa pemulihan dikarenakan cedera otot kaki saat berolahraga. Beliau memanfaatkan waktu itulah untuk menuliskan sejarah perjalanannya menjabat sebagai Bupati Magetan.
“Autobiografi yang ditulis oleh Bapak Bupati sangat tepat dalam penulisan bahasa jawa. Sebaiknya tidak diterjemahkan dalam bahasa apapun sekalipun dalam bahasa Indonesia,” ucap Umi Kulsum.
Selanjutnya, Kukuh Setyo Wibowo mengungkapkan buku autobiografi tersebut salah satu bacaan yang ringan untuk dipahami. Terdapat banyak bagian dalam buku itu yang dapat dinikmati oleh pembaca. Pembaca juga dapat mengetahui secara detail sikap penulis saat di berbagai situasi.
Udjang Pairin sebagai pembedah ketiga juga mengatakan kebahasaan yang bagus, pemilihan kata untuk judul yang tematis, dan sistem gramatika yang sudah tepat. Selayaknya dijadikan referensi untuk masyarakat agar lebih mengenal literatur jawa.
Share It On: