Mempersiapkan Sarjana Milenial, Fakultas Bahasa dan Seni Menyelenggarakan Webinar Pendampingan bagi Mahasiswa
![](https://statik.unesa.ac.id/profileunesa_konten_statik/uploads/fbs/thumbnail/3bd17fea-8ed2-44e5-8dee-7816880afbf5.jpeg)
Pasca lulus dari perguruan tinggi dan bergelar sarjana, mahasiswa dituntut untuk mampu mengkontekstualisasikan skill dan kompetensi mereka di dunia kerja, baik di sector formal maupun informal. Kebanyakan sarjana yang baru saja lulus jenjang Pendidikan S1 atau yang lebih sering disebut dengan fresh gradute merasa kebingungan menentukan Langkah berikutnya setelah melepas status mereka sebagai mahasiswa. Kebingungan ini tidak seharusnya tidak terjadi apabila para mahasiswa sudah mempersiapkan rencana masa depan mereka sejak duduk di bangku kuliah. Oleh karena itu Fakultas Bahasa dan Seni Unesa mengadakan pendampingan karir bagi mahasiswa guna memersiapkan lulusan yang siap bersaing dan berperan di masyarakat. Webinar dengan tajuk Eksistensi Sarjana Milenial di Dunia Kerja mengundang narasumber-narasumber inspiratif yang dipastikan mampu memotivasi peserta yang hadir. Asri Wijayanti, founder jahitin.com menjadi narasumber pertama yang membuka sesi materi webinar yang kemudian dilanjutkan oleh narasumber kedua Agil Gilang Prakoso yang merupakan Co-Founder Saksama Coffee Jakarta dan Pandora Photographer. Kedua narasumber memberikan materi tentang bagaimana Langkah-langkah memulai start up dan skill apa yang harus dimiliki untuk dapat mulai berwirausaha. Pada dasarnya, perusahaan startup adalah sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi untuk menyelesaikan masalah yang ditemui di masyarakat sehari – hari. Oleh karena itu, anda dapat memulai memikirkan konsep startup anda dari apa yang anda rasa ‘masalah’ dan butuh diselesaikan dengan bantuan teknologi. Trend mendirikan startup saat ini tengah digemari oleh generasi muda Indonesia, tak terkecuali mahasiswa. Asri Wijayanti yang ternyata sudah menginisiasi jahitin.com sejak ia duduk di bangku kuliah membagikan pengalamannya dengan segala suka dukanya sampai bisa sampai di titik saat ini. “Sebagai mahasiswa harus tau kompetensi dan skill kita. Apa yang bis akita optimalkan dari kompetensi kita. Dan yang penting harus mau belajar. Ketika awal mula mendirikan jahitin.com saya juga belum mahir bagaimana cara dealing sama penjahitnya, dealing sama klien supaya mau oercaya sama kita. Tapi saya belajar, terus belajar dari semua proses error trial yang saya jalani”. jelas Asri. Senada dengan Asri, Agil juga menegaskan bahwa mau belajar menjadi kunci utama keberhasilan didukung dengan networking yang bagus. “Networking itu penting. Kita harus punya banyak temen, banyak kenalan yang bisa memberikan pengaruh positif ke kita. Dan membangunnetworking tidak bisa instan ya. Mumpung masih mahasiswa dioptmalkan waktunya untuk ikut komunitas yang bermanfaat. Siapa tahu ke depannya peluang bisa kita dapat dari situ”, tambah Agil yang dalam membangun Sakasama Coffee mengandalkan networking dengan kolega yang dikenalnya. Sesi materi ditutup oleh narasumber ketiga Diah Yuliastri yang berprofesi sebagai HRD PT Indofood Indonesia. Narasumber 3 mmberikan materi tentang bagaimana tips menghadapi interview kerja, mempersiapkan CV, dan mengasah soft skill yang menjadi poin penting bagi seleksi penerimaan karyawan saat ini. Peserta yang hadir sangat antusias sekali mengikuti webinar dan mengajukan pertanyaan pada narasumber. Kegiatan webinar pendampingan karir di Fakultas Bahasa dan Seni sudah rutin diadakan sejak tahun 2015 silam. Melalui kegiatan ini diharapkan ke depannya mahasiswa mampu mempersiapkan dan merancang masa depan mereka selepas lulus dari bangku kuliah.
Share It On: